Anti Money Laundering (AML): Apa Itu dan Cara Kerjanya

anti money laundering

Dalam era globalisasi dan digitalisasi, keamanan finansial menjadi salah satu aspek penting yang harus diperhatikan oleh semua orang. Banyak dari kita yang bertransaksi secara online dan menggunakan berbagai layanan keuangan digital. 

Namun, tahukah Anda bahwa ada ancaman pencucian uang yang bisa membahayakan integritas sistem keuangan? Di sinilah pentingnya untuk memahami Anti Money Laundering (AML). Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang Anti Money Laundering (AML), mulai dari sejarahnya, penggunaannya, serta berbagai aspek lain yang berkaitan.

Apa Itu Anti Money Laundering (AML)

Anti Money Laundering (AML) atau anti pencucian uang adalah serangkaian prosedur, hukum, dan regulasi yang dirancang untuk mencegah praktik pencucian uang. Pencucian uang adalah proses di mana keuntungan dari aktivitas ilegal, seperti perdagangan narkoba atau penipuan, yang kemudian disamarkan agar tampak seperti pendapatan yang sah. AML bertujuan untuk mendeteksi dan melaporkan aktivitas mencurigakan yang mungkin terkait dengan pencucian uang atau pendanaan terorisme.

Sejarah Anti Money Laundering (AML)

sejarah anti money laundering (aml)

Konsep pencucian uang pertama kali muncul pada tahun 1920-an di Amerika Serikat, ketika para mafia menghasilkan uang dari berbagai kegiatan kriminal seperti pemerasan, prostitusi, perjudian, penjualan minuman beralkohol ilegal, dan perdagangan narkotika. Mereka menyembunyikan sumber uang ilegal ini dengan menginvestasikannya ke dalam bisnis yang sah, termasuk usaha pencucian pakaian, yang menjadi simbol khas pada masa itu di Amerika Serikat.

Sementara, regulasi Anti Money Laundering (AML) dimulai secara resmi pada tahun 1970 dengan diberlakukannya Bank Secrecy Act (BSA) di Amerika Serikat, yang bertujuan untuk melawan pencucian uang terkait perdagangan narkoba. 

Pada tahun 1989, dibentuklah Financial Action Task Force (FATF) oleh negara-negara G7 untuk mengembangkan dan mempromosikan kebijakan AML di seluruh dunia. Setelah peristiwa serangan teroris 9/11, regulasi AML diperkuat dan diperluas untuk juga mengatasi pendanaan terorisme.

Siapa yang Menggunakan Anti Money Laundering (AML)

AML digunakan oleh berbagai jenis institusi keuangan, termasuk bank, perusahaan asuransi, perusahaan investasi, dan lembaga keuangan lainnya. Selain itu, badan pemerintah dan organisasi internasional juga menerapkan kebijakan AML untuk menjaga integritas sistem keuangan global. Institusi-institusi ini diwajibkan untuk mematuhi regulasi AML dan melaporkan aktivitas mencurigakan kepada otoritas yang berwenang.

Contoh Anti Money Laundering (AML)

AML mencakup berbagai langkah dan tindakan yang diambil untuk mendeteksi dan melaporkan aktivitas keuangan yang mencurigakan. Ini termasuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan dan prosedur internal yang dirancang khusus untuk mendeteksi dan melaporkan pencucian uang. 

Selain itu, institusi keuangan juga memberikan pendidikan dan pelatihan kepada karyawan agar mereka dapat mengenali dan melaporkan aktivitas mencurigakan dengan tepat. 

Untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi AML, dilakukan audit internal dan eksternal secara berkala. Audit ini berfungsi untuk meninjau dan memperbaiki prosedur yang ada, memastikan bahwa semua tindakan yang diambil sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Penerapan Anti Money Laundering (AML) atau anti pencucian uang memerlukan berbagai langkah dan prosedur untuk memastikan bahwa aktivitas keuangan tetap aman dan bebas dari tindak kejahatan. Beberapa tindakan yang diambil oleh institusi keuangan untuk menerapkan AML antara lain adalah:

  1. Melaporkan transaksi mencurigakan ke otoritas terkait, guna mencegah dan mengidentifikasi upaya pencucian uang.
  2. Melakukan verifikasi identitas pelanggan  melalui proses Know Your Customer (KYC), institusi keuangan memverifikasi identitas pelanggan untuk memastikan siapa yang mereka klaim. Selain itu, untuk transaksi lintas batas (cross-border) baik bank atau jasa keuangan akan melakukan review Anti Money Laundering (AML) tambahan yang bisa memakan waktu sekitar 96 jam. Proses ini mencakup pemeriksaan dokumen, verifikasi sumber dana, dan analisis risiko untuk memastikan semua transaksi aman dan sesuai dengan regulasi internasional.
  3. Memantau aktivitas rekening secara berkelanjutan untuk mendeteksi pola yang tidak biasa atau mencurigakan.
  4. Memberikan pelatihan kepada karyawan tentang kebijakan dan prosedur AML untuk memastikan bahwa semua staf memahami dan mampu mengidentifikasi serta melaporkan aktivitas mencurigakan sesuai dengan regulasi yang berlaku.

3 Tahapan Pencucian Uang

Tindakan pencucian uang merupakan ancaman serius bagi integritas sistem keuangan global. Untuk mengatasi masalah ini, langkah-langkah Anti Money Laundering (AML) telah dirancang untuk mendeteksi dan mencegah aliran dana ilegal. Proses AML terdiri dari tiga tahap utama, berikut penjelasannya:

  1. Penempatan: Tahap penempatan dalam pencucian uang yaitu memasukkan dana ilegal ke dalam sistem keuangan. Ini sering dilakukan dengan memecah uang tunai dalam jumlah besar menjadi lebih kecil untuk disetorkan ke rekening bank atau membeli seperti cek atau wesel yang kemudian disetorkan ke rekening lain.
  2. Pelapisan: Dana tersebut dapat disalurkan melalui pembelian investasi, perusahaan induk, atau dipindahkan melalui serangkaian rekening bank di seluruh dunia, terutama di wilayah hukum yang tidak kooperatif dengan investigasi AML. 
  3. Integrasi: Tahap integrasi merupakan langkah terakhir dalam proses pencucian uang, di mana pelaku mencoba menggabungkan dana ilegal ke dalam sistem keuangan yang sah. Untuk menggunakan dana tersebut tanpa menarik perhatian penegak hukum atau otoritas pajak, pelaku dapat berinvestasi dalam real estat, aset mewah, atau usaha bisnis.

Perbedaan AML, CDD, KYC

perbedaan aml, kyc, cdd

Dalam konteks keuangan, terdapat beberapa istilah penting yang sering digunakan untuk menggambarkan berbagai langkah pencegahan terhadap aktivitas ilegal seperti pencucian uang:

  1. AML (Anti Money Laundering): Merupakan upaya pencegahan pencucian uang melalui penerapan berbagai kebijakan dan prosedur.
  2. CDD (Customer Due Diligence): Proses ini melibatkan identifikasi dan verifikasi identitas pelanggan serta penilaian risiko yang mungkin terkait dengan mereka.
  3. KYC (Know Your Customer): Bagian dari proses CDD yang berfokus pada pengumpulan dan verifikasi informasi pelanggan untuk memastikan bahwa mereka adalah siapa yang mereka klaim.

Know Your Customer (KYC)

KYC adalah proses mengenali dan memahami identitas serta aktivitas pelanggan. Ini mencakup pengumpulan informasi seperti nama, alamat, tanggal lahir, dan dokumen identitas lainnya. KYC bertujuan untuk mencegah penggunaan layanan keuangan untuk aktivitas ilegal. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut terkait KYC, Anda dapat membaca pada artikel tentang Know Your Customer (KYC).

Customer Due Diligence (CDD)

CDD adalah langkah lebih lanjut dalam proses KYC, di mana institusi keuangan melakukan penilaian risiko terhadap pelanggan berdasarkan informasi yang dikumpulkan. Ini mencakup pemantauan terus-menerus terhadap aktivitas pelanggan untuk mendeteksi potensi risiko dan memastikan bahwa transaksi dilakukan sesuai dengan regulasi.

Anti Money Laundering di Indonesia

Di Indonesia, regulasi AML diatur oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Mereka menerapkan berbagai kebijakan untuk memastikan bahwa institusi keuangan mematuhi standar AML yang ketat. Misalnya, bank di Indonesia diwajibkan untuk melaporkan transaksi mencurigakan dan melakukan verifikasi identitas pelanggan secara menyeluruh. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs web Bank Indonesia.

Kesimpulan

Memahami dan menerapkan AML adalah langkah penting untuk melindungi sistem keuangan global dari ancaman pencucian uang dan pendanaan terorisme. Bagi Anda yang sering melakukan transaksi secara online, penting untuk tetap waspada dan memastikan bahwa setiap transaksi yang dilakukan aman dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.

form newsletter

Daftar Newsletter

Daftar sekarang untuk mendapatkan artikel terbaru dari Easylink!